Beno mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan
dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak
memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh
pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya
sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih
memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Beno memperoleh sikap ini karena
pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia
ikuti sebelumnya.
Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut
atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan
diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun
terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang
akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan
karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang
kusut.
Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif,
khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki
cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya
teralihkan dan sulit baginya untuk fokus pada wawancara. Sikapnya secara
keseluruhan menimbulkan kesa yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa
takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut.
Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia
menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh
pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering
memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.
Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia
kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia
bangun lebih awal dari baiasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk
sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.
Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap
hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk
memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Beno.
Hikmah :
Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada
sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan
hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap
tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif,
gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata
pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan,
lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan
kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan
memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan
suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.
0 komentar:
Posting Komentar